Orang mungkin sudah lupa dengan Danny Welbeck. Perjalanan karir pemain 34 tahun itu bak roller coaster. Agaknya, Welbeck justru sedang dipuncak sekarang.
Tanggal 23 September 2008 adalah tanggal yang tidak akan pernah dilupakan Danny Welbeck. Di usianya yang ke-19, Sir Alex Ferguson memanggilnya untuk mengenakan seragam Manchester United untuk pertama kalinya dan melakoni debut di tim senior.
Welbeck diberi kesempatan bermain saat menghadapi Middlesbrough pada putaran ketiga Piala Liga di Old Trafford dan ia ditempatkan di lini depan bersama Cristiano Ronaldo. Di pertandingan itu, Welbeck membantu United menang 3-1.
Malam itu, Welbeck bermain selama 90 menit. Itu adalah penampilan pertama yang menandai awal dari 142 penampilan bersama skuad Setan Merah.

Welbeck dan Impian Pemuda Manchester
Meskipun pemain yang kini berusia 33 tahun itu tidak pernah mesin gol yang produktif. Selama merumput bersama United, ia hanya mencetak 29 gol.
Meski demikian, sepanjang kariernya di Old Trafford, Welbeck memenangkan enam trofi, termasuk satu gelar Liga Primer.
Dari 142 penampilan yang dicatatkan https://beritamanchester.com/turuti-amorim-mu-incar-winger-galatasaray/Welbeck, 103 di antaranya di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Pensiunnya pelatih legendaris Skotlandia itu pada akhir musim 2013/13 adalah awal dari berakhirnya Welbeck di Old Trafford.
Di bawah asuhan David Moyes, Welbeck tampil dalam 33 pertandingan dan mencetak 10 gol. Sayangnya, ia hanya bermain tiga kali di bawah asuhan Louis van Gaal pada awal musim 2014/15.
Rapor merah itu semakin meyakinkannya, bahwa sudah waktunya ia meninggalkan zona nyaman dan mencari tantangan baru.
Welbeck Dipinang Arsenal
Arsenal yang peka dengan situasi Welbeck pun datang meminangnya. The Gunners memboyongnya dihari terakhir bursa transfer musim panas 2014 dengan kesepakatan senilai £16 juta.
Striker timnas Inggris itu telah bersama dengan Manchester United sejak usia delapan tahun. Keputusannya untuk meninggalkan rumah dan pindah ke ibu kota merupakan langkah besar baik secara pribadi maupun profesional.
Berat, tetapi itu adalah langkah yang menurutnya harus diambil.
“Saat itu saya sering bermain di sayap kiri dan dalam formasi 4-4-2. Posisi itu sangat sulit bagi saya karena saya tidak dapat memberikan pengaruh pada permainan,” kata Welbeck.
“Saya dapat memainkannya dengan kemampuan terbaik saya, tetapi itu tidak baik untuk tim. Saya dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dengan bermain di posisi yang saya sukai,” tambahnya.
“Anda mulai berpikir, tetapi saat itu saya masih berlatih dan saya masih memberikan 100 persen. Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya di setiap pertandingan. Itulah saya dan saya tidak akan mengubahnya,” kenangnya.
Namun, Welbeck mulai berpikir tentang apa yang terbaik untuknya.
Welbeck tampil 126 kali untuk The Gunners, mencetak 32 gol – tiga di antaranya ke gawang United. Ia bermain di bawah asuhan Arsene Wenger dan kemudian.
Se;ama pengabdiannya di London, Welbeck memenangkan dua Piala FA, sebelum dilepas pada akhir musim 2018/19.
Ia direkrut oleh Watford dan mencetak tiga gol dalam 20 penampilan tetapi ia meninggalkan klub dengan kesepakatan bersama setahun kemudian.
Kemudian hadirlah Brighton & Hove Albion yang merekrut lulusan akademi United tersebut dengan status bebas transfer pada Oktober 2020.
Mantan bos Seagulls, Graham Potter, mengatakan bahwa klubnya sangat gembira bisa menambah pemain dengan pengalaman dan kualitas seperti Welbeck. Nilai itu menambah kedalaman dan variasi di lini penyerangan mereka.
Selama empat tahun, hanya sedikit orang yang mengira Welbeck akan menjadi juru gedor utama Brighton.
The Seagulls, yang dianggap sebagai salah satu klub paling berkembang di Inggris, telah mengembangkan banyak bakat sepakbola.
Brighton dikenal tajam dalam menemukan permata-permata muda yang tersembunyi, mengembangkannya, dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.
Sedangkan Welbeck, adalah anomali dalam pola mereka. Welbeck direkrut saat kariernya tampak menuju akhir dan sudah melewati masa puncak.
Akan tetapi, sang penyerang kini hanya kurang lima pertandingan lagi untuk menyamai jumlah penampilannya di United yang mencapai 142.
Ia juga hanya kurang satu gol untuk mencetak lebih banyak gol bagi Brighton daripada klub mana pun yang pernah diperkuatnya sepanjang kariernya. Sejauh ini ia telah mencetak 32 gol, sama seperti yang ia lakukan di Arsenal.
Dan berdasarkan bukti saat ini, kita bisa berharap bahwa Welbeck akan melampaui jumlah tersebut dalam waktu dekat.
Baru 10 pertandingan dalam kampanye Liga Primer 2024/25, Welbeck, yang terakhir bermain untuk Inggris pada tahun 2018, telah mencetak enam gol. Menunjukkan betapa Welbeck kini lebih tepat disebut tua-tua makin jadi.