Superagent Pini Zahavi mengungkapkan bahwa Mancehster United awalnya sudah menjalin kesepakatan dengan Thomas Tuchel sebagai pengganti Erik Ten Hag.
Rumor soal kasak kusuk di belakang meja soal pendekatan Setan Merah kepada pelatih asal Jerman itu, sudah didengar banyak orang.
Namun, rayuan itu berakhir dengan penolakan dari Tuchel.
“Jika saya menjadi Thomas, saya akan menerima pinangan Manchester United. Ia punya kesempata itu. Semua sudah disediakan untuknya dan kesepakatan awal sudah disetujui,” tutur Zahavi.
Sebagai agen besar, Zahavi turut andil menjadi broker beberapa transfer besar. Salah satunya adalah kepindahan Harry Kane dari Tottenham ke Bayern Muenchen.
Artinya, ungkapan Zahavi bukan sekedar cari sensasi atau isapan jempol belaka.

Mengapa Tuchel Tolak Manchester United?
Satu hal yang membuat Tuchel menolak adalah perbedaan pendapat soal kebijakan transfer. Setan Merah sendiri sudah mengubah model perekrutan mereka.
Direktur Olahraga Dan Ashworth, Direktur Teknis Jason Wilcox dan Kepala Eksekutif Omar Berrada adalah pihak yang pegang peran soal perekrutan pemain.
Thomas Tuchel ingin lebih punya kuasa untuk menentukan siapa saja yang akan datang ke Old Trafford. Jadi, tawaran menggantikan Ten Hag pun ia tolak.
Akhirnya, ia lebih memilih menerima pinangan The Three Lions.
Pilihan Jatuh Ke Amorim
Sosok yang ada di pool position sebagai suksesor Ten Hag adalah Ruben Amorim.
Tapi, yang perlu dicatat adalah, Amorim diangkat sebagai pelatih kepala bukan manajer. Artinya, manajemen memang cari orang yang tak terlu intervensi soal transfer pemain.
Berbeda dengan Thomas Tuchel yang pernah berselisih dengan sejumlah klub yang ditukanginya. Terutama di Chelsea. Hingga pilihan United untuk lebih memilih Amorim, diyakini banyak pihak sebagai pilihan yang terbaik.
Memang tak ada jaminan Amorim bakal sukses dengan klub yang dilatihnya. Tapi mengantisipasi potensi konflik sejak awal