Mu kejar kembaran Bukayo Saka untuk didaratkan di Carrington. Pemain ini bahkan baru berumur satu tahun kala Edwin van Der Sar membawa pulang trofi Liga Champions ke Old Trafford.
Menurut laporan, Manchester United sudah mengajukan tawaran senilai 50juta Pound untuk memicu klausul pelepasannya.
Geovany Quenda yang bahkan belum lahir ketika Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney debut bersama Setan Merah ini menjadi sensasi bersama Lamine Yamal.
Keduanya menginspirasi generasi emas 2007 yang menggila di kejuaraan Eropa. Bukan masalah usia, tapi talenta.
Menurut pelatih Portugal, Roberto Martinez, Quenda adalah sosok spektakuler. Memang masih banyak kekurangan diusianya yang begitu belia.

MU Kejar Kembaran Saka
Geovany Quenda diperkirakan sempurna untuk Amorim di Manchester United.
“Hanya ada satu Geovany Quenda,” ungkap Fabio Roque, pelatih tim muda Sporting Lisbon.
Menurutnya, Quenda berbeda dari pemain lain yang pernah ia latih. Dimasa depan, Quenda bisa meninggalkan jejak gemilang di persepakbolaan dunia.
“Kita sedang bicara tentang orang seperti Lamine Yamal dan Esevao Willian sebagai pemain terbaik generasi 2007,’ imbuhnya.
Chelsea menyepakati transfer senilai 29juta Pound untuk membawa Estevao ke Stamford Bridge dari raksasa Brazil, Palmeiras.
Penunjukan Amorim tentu meningkatkan peluang Quenda mengikuti jejak Estevao ke Liga Primer.
Sementara itu, Roque mengatakan bahwa bintang muda berumur 17 tahun yang bersinar di Liga Champions musim ini, akan berkembang sebagai bek kanan dalam sistem 3-4-3 khas Amorim.
“Formasi itu sempurna untuknya,” tukas Roque sambil membandingkan Quenda dengan Bukayo Saka diawal-awal muncul bersama Arsenal.
Pemain bernomor 57 itu tentu cocok dengan kebutuhan Amorim. Selain piawai dalam merangsek ke gawang lawan, ia juga bagus dalam duel satu lawan satu dan tak malas untuk maju menyerang maupun harus duel dalam bertahan.
Amorim, Fans Setia Quenda
Quenda dikenal punya daya jelajah yang kuat. Ia selalu menuntut dirinya sendiri untuk ikut bertahan, menutup ruang, recovery dan switch dari bertahan ke menyerang, hingga kuat dalam bertahan.
Mengingatkan banyak orang pada sosok Bukayo Saka yang bermain di posisi yang sama.
Ia bisa berkembang menjadi pemain sayap berkat akselerasinya yang ciamik, ketajaman dalam mencetak gol dan suka membuat bek lawan pegal-pegal.
Jika jadi diangkut, Amorim tak perlu banyak arahan. Cukup lanjutkan saja performanya di Sporting Lisbon.
Penantang Alami Bagi Amad Diallo
Amad Diallo bermain sebagai bek sayap saat MU bermain imbang Ipswich Town. Tapi, para pundit merasa bahwa Amad lebih tepat dimainkan diposisi yang lebih bebas tanpa terlalu banyak dituntut untuk bertahan.
Mindset seperti itu tentu berbeda dengan Quenda yang sejak awal memang siap lahir batin untuk menyerang dan bertahan.
Amorim sempat memuji Quenda dalam salah satu konferensi pers kala masih menukangi Sporting Lisbon.
“Dia anak yang berbakat. Kuat secara fisik, sangat fokus, tapi juga membumi. Itu sikap yang penting bagi pemain muda,” tukas Amorim.
PR yang masih harus ditingkatkan oleh Quenda adalah penyelesaian akhir. Karena ia sering mendapat peluang, tapi tembakannya justru mengarah ke penonton.