Hasil pertandingan MU vs Nottingham Forest memang mengecewakan. Rapuhnya lini belakang United menjadi faktor utama kekalahan Setan Merah.
Manchester United kembali menghadirkan drama horor di Old Trafford. Sayangnya, berakhir sad ending.
Kekalahan 3-2 dari Nottingham Forest di Premier League, Minggu pagi, 8 Desember 2024 menyoroti betapa rapuhnya lini pertahanan tim Ruben Amorim.
Dua kekalahan beruntun ini membuat para fans bertanya-tanya: kapan situasi ini akan membaik?

Hasil Pertandingan MU vs Nottingham Forest, Menyedihkan
Drama dimulai sejak menit kedua. Nikola Milenković membuka skor untuk Forest hanya 90 detik setelah laga dimulai.
Fans seolah dihantui mimpi buruk karena gol yang bersarang ke gawang Onana, lagi-lagi lewat sepak pojok.
Ini adalah gol ketiga ketika United kebobolan dari skema set-piece dalam sepekan terakhir. Bisa dibilang, lini belakang United tampak seperti pagar tanpa kunci: ada, tapi tidak melindungi.
Rasmus Højlund, seperti biasa, menjadi penyelamat sementara dan pembawa secercah harapan.
Striker timnas Denmark ini menyamakan skor dengan tendangan tajam setelah umpan apik dari Manuel Ugarte.
Namun, pertahanan United kembali menjadi sorotan. Forest memanfaatkan kelemahan ini lewat gol Morgan Gibbs-White yang melengkung indah tanpa bisa dibendung Onana.
Chris Wood kemudian menyegel kemenangan dengan sundulan di tiang jauh. Bruno Fernandes memperkecil ketinggalan. Tapi satu golnya tak cukup untuk membalikkan keadaan.
Baca Juga:
- 5 Catatan MU vs Tottenham, Perempat Final Carabao Cup
- Pemain Paling Konsisten Diragukan Tampil
- Dejan Kulusevski Puji Amad Diallo; Pemain “Tak Tersentuh”
- Transfer Marcus Rashford; Dua Ganjalan Di Pintu Keluar
- MU Incar Kiper Juara Libertadores
Apa Kata Amorim?
Pelatih Ruben Amorim mengakui bahwa timnya tampil buruk sejak awal. “Kami memulai laga dengan buruk. Gol cepat itu membuat kami kesulitan. Kami mencoba bangkit dan menciptakan banyak peluang, tapi pertahanan masih menjadi masalah besar,” katanya.
Kekalahan ini jelas memberikan banyak pekerjaan rumah untuk Amorim. Set-piece terus menjadi mimpi buruk, sementara lini serang belum cukup konsisten untuk menutupi kelemahan di belakang.
Dengan jadwal yang semakin padat, United harus segera menemukan solusi, atau mereka akan semakin jauh dari zona Liga Champions.
PR Amorim bahkan menyentuh pada detail-detail seperti menghadapi set piece. Bola mati rupanya menjadi andalan oleh banyak tim. Dmitar Berbatov bahkan menyebut Arsenal adalah Stoke City baru yang kerap memanfaatkan situasi set piece.
Manchester United sedang melalui masa sulit, dan fans hanya bisa berharap ini adalah fase adaptasi. Tapi jika masalah pertahanan ini terus berlanjut, bukan tak mungkin Old Trafford akan menjadi favorit tim lawan untuk dijungkalkan.